Sudah layak dan semestinya bila
setiap insan memiliki Sesuatu yang dicintainya. Baik berupa benda maupun yang
lainnya. Dan pastilah kita akan merasa sedih bila ditinggalkan orang yang kita
cintai.
Kalimat
diatas hanyalah sebuah pembuka dari kata hati yang telah terluka. Hati yang
merasa bahwa selama ini ia belum patut untuk dicinta. Cinta butuh pembuktian,
bukan sekedar ucapan.
Ya
Allah, sering ku katakana cinta pada Mu. Namun aku sering pula mendustai
cintaku. Aku berdusta atas nama cinta. Ya Allah,,, semakin aku berusaha
mendekat kepadamu, kenapa semakin berat pula perjuanganku untuk
mempertahankannya??
Ya
Allah,,, masihkah patut kuucapakan sebuah kata bahwa aku masih mencintaiMu. Ya
Allah, Aku malu, aku malu atas segala dosa dan nista yang telah kuperbuat
dihadapanMU. Sering kali ku berbohong didepanMU, sering kali aku melupakanmu
karena urusan dunia yang menipu. Ya Allah,,, akankah selamanya aku begini.
Selalu dikuasai dan tak mampu menahan nafsu birahi dalam hati????
Bila
hidupku hanya puas dengan apa yang ada didunia ini, baik itu harta, tahta,
wanita, dan segala pernik kanikmatan dunia. Maka hidupku hanyalah menunggu
siksa. “Ya Allah,,, tumpahkanlah rahmat dan hidayahmu kepadaku, sebelum maut
dating menjemputku. Karena diri ku yang lemah ini tak akan mampu menahan siksa
MU”. Ya Allah,,, bapak Guru Selalu berdo’a : “ Ya Allah… arahkanlah pandangan hidupkami
yang tepat dan serba guna disisiMu utamanya dan ditengah-tengah masyarakat pada
umumnya dunia Akherat”. Maka berkahilah kami para santri beliau, dengan do’a
yang telah beliau haturkan kepadaMu.
“Ya
Allah… janganlah engkau cabut nyawaku sebelum ridho dan Ampunanmu Menyertai
kematianku. Karena tanpa ridho dan ampunanmu, segala amal ku hanyalah akan
menjadi bahan bakar apai neraka yang akan menyiksaku”.
Sujud
berserah ku bersimpuh dihadapanMu, memohon agar Kau ampuni segala dosa dan
salahku. Ya Allah…Kabulkanlah permohonan ku. Amiin ya Robbal”alamin……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar